navbar

Senin, 15 Desember 2014

Apa yang Harus Dilakukan di Usia 20-an? Ini Jawabannya!

Sukses muda
Kebanyakan orang di usia 20an umumnya berupaya mencari jati diri dan cara agar bisa meraih kesuksesan dalam hidupnya. Proses ini tentu tidak selamanya berjalan mulus bagi semua orang. 
Di usia 20an, seseorang biasanya memiliki semangat tinggi untuk mewujudkan cita-citanya. Usia tersebut bisa dikatakan usia paling produktif untuk melakukan banyak hal penting dalam hidup. Menempuh jenjang pendidikan, memasuki dunia kerja, dan mulai membangun keluarga adalah sebagian kecil tahapan kehidupan yang dilakukan di usia tersebut. 
Namun, seringkali kita merasa bingung harus memulai dari mana dan bagaimana cara mewujudkannya. Kita juga terkadang merasa takut gagal dalam hidup karena tidak melakukan ini dan itu.
Nah, bagi kita yang masih muda, alangkah baiknya kita memperhatikan beberapa tips berikut agar kelak tidak menyesal di kemudian hari.
1. Hindari terlalu mengandalkan pendidikan dan bakat
Memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, bakat, dan gelar sarjana memang menjadi modal yang berharga untuk menggapai kesuksesan. Namun, kesuksesan akan diraih jika modal di atas juga dibarengi dengan kerja keras.
2. Segera menabung
Sebuah survei terbaru mengungkapkan bahwa dari 1.003 partisipan berusia 18-29 tahun, 69% diantaranya tidak memiliki tabungan pensiunan sama sekali. Mungkin kita berpikir masa pensiun masih jauh, tapi dengan menabung, kita memiliki modal yang cukup jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

3. Kebahagiaan bukan hanya soal uang
Mendapatkan gaji yang tinggi mungkin membuat kita bahagia, tapi arti kesuksesan lebih dari itu. Jika kita menghabiskan hidup hanya demi uang, niscaya kita tidak akan pernah puas dengan kekayaan yang kita miliki. 

4. Menjaga kesehatan
Di usia 20an seringkali kita mengabaikan kesehatan. Pola makan yang tidak sehat, merokok, dan minum alcohol adalah beberapa perilaku negatif yang tanpa kita sadari akan berdampak buruk ketika kita sudah tua. Oleh karena itu, mulailah hidup sehat dengan olahraga teratur dan pola makan seimbang agar tetap sehat hingga tua.

5. Jangan menyerah walau keadaan menjadi sulit
Mengakhiri hubungan asmara, dipecat dari pekerjaan, dan gagal dalam berbisnis mungkin akan membuat kita terpuruk. Namun, kita harus menggunakan kegagalan tersebut sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri sendiri. 

6. Menyegerakan pekerjaan 
Hindari berpikir bahwa hidup kita masih panjang. Jika kita bisa memulai hari ini, kenapa harus ditunda esok hari? 

7. Hindari usaha untuk menyenangkan semua orang
Cobalah untuk menjadi diri sendiri. Berusaha untuk menyenangkan setiap orang hanya akan membuat anda stress. 

8. Tidak semua persahabatan bisa bertahan selamanya
Apakah kamu berpikir bahwa teman-teman kuliah kamu akan menjadi sahabat terbaik selamanya? Mungkin iya. Tapi sebagian besar mereka akan sibuk untuk menjalani kehidupan mereka masing-masing. 

9. Mencari pasangan hidup
Beberapa orang memutuskan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya di usia muda untuk menjadi single. Sedangkan, lainnya berusaha untuk mencari orang yang tepat sebagai pendamping hidup. 

Tipe orang yang kedua mungkin akan terjebak dalam fantasi untuk menemukan pasangan yang tepat. Tapi dalam kehidupan nyata, hubungan jangka panjang yang sukses memang membutuhkan kerja keras dan komitmen.

Selain itu, anda juga harus terus berkorban, menyesuaikan diri, saling menerima kekurangan dan kelebihan pasangan, namun itulah yang membuat hidup menyenangkan. 

10. Pergi ke tempat baru tidak selalu dapat memecahkan masalah 
Menghindari masalah bukan berarti menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah. Setiap masalah pasti terdapat pelajaran yang bisa kita petik hikmahnya.

11. Be open mind
Banyak orang berusia 20-an biasanya terjebak dalam pemikiran yang absolut. Sebagai contoh, beberapa orang merasa mereka kebingungan antara memilih karir yang berguna bagi hidup mereka atau yang bermanfaat bagi orang lain. Yang harus kita sadari, karir yang kita cita-citakan tidak selalu merugikan bagi kepentingan orang banyak.

12. Fokus pada tujuan
Suatu hal sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi di dalam hidup kita. Oleh sebab itu, fokuslah pada tujuan saat ini dan lakukan yang terbaik. 

13. Hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Hindari membandingkan kesuksesan yang anda raih dengan kesuksesan orang lain. Setiap orang punya cara tersendiri dan mengalami proses yang berbeda untuk meraih kesuksesan. 

Nah, itu tadi 13 poin penting yang perlu kita perhatikan agar kita bisa meraih kesuksesan. Dengan usaha yang sungguh-sungguh serta diiringi dengan doa, niscaya kesuksesan yang kita idam-idamkan akan segera terwujud. 

Sumber : http://www.tonfeb.com/2014/08/apa-yang-harus-dilakukan-di-usia-20-ini.html

ALWAYS BON JOVI

C#
this romeo is bleeding
B
but you can't see his blood
A
it's nothing but some feelings
          C#              B
that this old dog kicked up

C#
it's been raining since you left me
          B
now I'm drowning in the flood
A
you see I've always been a fighter
       B               A-B-C#
but without you I give up

C#
now I can't sing a love song
          B
like the way it's meant to be
A
well, I guess I'm not that good anymore
     B                 A-B
but baby, that's just me

                     CORO:
E             B
yeah, I will love you
A      C#m   B
baby - Always
E               B                   A
and I'll be there forever and a day -
C#m   B
Always
E
I'll be there till the stars don't shine
             B
till the heavens burst and

the words don't rhyme
            A
and I know when I die, you'll be on my mind
          B
and I'll love you
A-B-C#
Always


C#
now you're pictures that you left behind
B
are just memories of a different life
A
some that made us laugh, some that made us cry
                C#                B 
one that made you have to say goodbye
C#
what I'd give to run my fingers through your hair
              B
to touch your lips, to hold you near
A
when you say your prayers try to understand
          B                     A-B-C#
I've made mistakes, I'm just a man

C#
when he holds you close, when he pulls you near
                 B
when he says the words you've been needing to hear
A
I'll wish I was him `cause those words are mine
               B                 A-B
to say to you till the end of time


E            B           A
yeah, I will love you baby
C#m   B
Always
E                   B               A
and I'll be there forever and a day -
C#m   B
Always
D                  G
if you told me to cry for you
A     B
I could
                   G         A
if you told me to die for you
    B
I would
         A           G
take a look at my face
                           A
there's no price I won't pay

to say these words to you

-solo-

ACORDES AL SOLO:
E - B - A -- C#m -B
E - B - A - B - A - B - A

A
well, there ain't no luck

in these loaded dice
      B
but baby if you give me just one more try
         A
we can pack up our old dreams

and our old lives
        B
we'll find a place where the sun still shines


E             B
yeah, I will love you
A      C#m   B
baby - Always
E               B                   A
and I'll be there forever and a day -
C#m   B
Always
E
I'll be there till the stars don't shine
             B
till the heavens burst and

the words don't rhyme
            A
and I know when I die, you'll be on my mind
          B
and I'll love you
A-B-C#
Always

David cook - Always be my baby

G
We were as one babe
Em
For a moment in time
C9
And it seemed everlasting
Am                    D
That you would always be mine
G
Now you want to be free
Em
So I'll letting you fly
C9
'Cause I know in my heart babe
Am                  D
Our love will never die, no..

[Chorus]

G
You'll always be a part of me
C9
I'm part of you indefinitely
Em
Girl don't you know you can't escape me
C9                    D               G
Ooh darling 'cause you'll always be my baby
G
And we'll linger on
C9
Time can't erase a feeling this strong
Em
No way you're ever gonna shake me
C9                               D
Oh darling, 'cause you'll always be my baby

[Verse2]

G
I ain't gonna cry now
Em
And I won't beg you to stay
C9
If you're determined to leave girl
Am                        D
I will not stand in your way
G                Em
But inevitably, you'll be back again
C
'Cause you know in your heart babe
Am             D
Our love will never end no

[Chorus]

G
You'll always be a part of me
C9
I'm part of you indefinitely
Em
Girl don't you know you can't escape me
C9                    D               G
Ooh darling 'cause you'll always be my baby
G
And we'll linger on
C9
Time can't erase a feeling this strong
Em
No way you're ever gonna shake me
C9                               D
Oh darling, 'cause you'll always be my baby

[Bridge]

Em           C9
I know that you'll be back girl
D                                                C#/D
When your days and your nights get a little bit colder
Em           C9
I know that you'll be right back baby
D                                         E
Oh baby believe me it's only a matter of time

[Chorus]

G
You'll always be a part of me
C9
I'm part of you indefinitely
Em
Girl don't you know you can't escape me
C9                    D               G
Ooh darling 'cause you'll always be my baby
G
And we'll linger on
C9
Time can't erase a feeling this strong
Em
No way you're ever gonna shake me
C9                               D
Oh darling, 'cause you'll always be my,,,my baby


back to [chourse]

G             Em
'always be my baby

All Of Me - Jhon Legend


[Verse 1] (Em, C, G, D)
Em           Cmaj7                  G 
What would I do without your smart mouth
            D                  Em
Drawing me in, and kicking me out
          C            G               D          Em
Got my head spinning, no kidding, I cant pin you down
             Cmaj7                G
Whats going on in that beautiful mind
               D             Em
Im on your magical mystery ride
        C              G                     D         Am
And Im so dizzy, dont know what hit me, but Ill be alright

[Bridge] (Am, Em, D)
Am              G
My heads under water
    D             Am
But Im breathing fine
                G             D
Youre crazy and Im out of my mind

[Chorus] (G, Em, Am, D)
       G
Cause all of me
       Emadd9
Loves all of you
            C
Love your curves and all your edges
           C/D        D
All your perfect imperfections
           G
Give your all to me
            Emadd9
Ill give my all to you
         C
Youre my end and my beginning
      C/D           D
Even when I lose Im winning
                  Em   C      G   D
Cause I give you all, all of me
                 Em   C      G    D
And you give me all, all of you, oh

[Verse] (Em, C, G, D)
Em       C                       G
How many times do I have to tell you
                  D                     Em
Even when youre crying you’re beautiful too
              C           G         D                  Em
The world is beating you down, Im around through every move
            C                G
Youre my downfall, youre my muse
             D                        Em
My worst distraction, my rhythm and blues
               C            G        D            Am
I cant stop singing, its ringing, in my head for you

[Bridge]

[Chorus]

[Bridge Change]
Am            G
Cards on the table
       D             Am
Were both showing hearts
Am          G               D
Risking it all, though its hard

[Chorus]
                  Em   C      G
Cause I give you all, all of me
                 Em   C      G    D
And you give me all, all of you, oh

Pesan tuk sahabat


Pesan tuk sahabat

                                                                             
Sahabat ku tahu itu kau lelah untuk semuanya
Maka pegang lah tanganku untuk melangkah kedepan
Jangan pernah bersedih ini kan teratasi
Cukup tersenyum terang tuk menaklukan mimpi
                Genggamlah tangan ini untuk engkau melangkah
                Sandaran pundak ini untuk air matamu
                Ku tahu batu itu menghalangi jalanmu
                Tetap lihat ke atas, tuhan selalu denganmu
           seperti yang kau minta ku tetap disini
           Temani dirimu melintasi langit itu
           Bersama melangkah taklukan dunia
           Di setiap waktu ku selalu untukmu
Jika kau mulai sadar merasa tertinggalkan
Maka tuhan tengah berbicara kepadamu
Saat merasa di tinggalkan jangan pernah menyerah
Yakin tuhan berbicara arti tegar untukmu …..
               

Pengenalan Kota Palu Sulawesi Tengah

Kota Palu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Palu
Sulawesi Nuvola single chevron right.svg Sulawesi Tengah
Pemandangan Kota Palu
Pemandangan Kota Palu
Lambang Kota Palu
Lambang
Kota Palu is located in Indonesia
Kota Palu
Lokasi Kota Palu di Pulau Sulawesi
Koordinat: 0°54′LU 119°50′BT
Negara  Indonesia
Pemerintahan
 • Walikota Rusdi Mastura
Populasi (2012)
 • Total 342,754 jiwa
 • Kepadatan 848.7/km2 (2,198/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsa Kaili, Kulawi, Pamona, Banggai, Tionghoa
 • Agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu
 • Bahasa Indonesia, Kaili
Zona waktu WITA
Kode telepon +62 451
Kecamatan 4
Desa/kelurahan 43
Flora resmi Banga
Fauna resmi Duyung
Situs web http://palukota.go.id/
Palu adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia merupakan kota yang terletak di Sulawesi Tengah. Berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat, dan abupaten Sigi-Biromaru di sebelah selatan dan utara, Kabupaten Parigi-Moutong di sebelah timur dan Selat Makassar di sebelah barat dan utara. Kota Palu merupakan kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. Koordinatnya adalah 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Kota Palu dilewati oleh garis Khatulistiwa. Penduduk Kota Palu berjumlah 342.754 jiwa (2012).
Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung, yaitu: Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) yang sekarang bernama Kamonji, Panggovia yang sekarang bernama Lere, dan Boyantongo yang sekarang bernama Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu. Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado di tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjokodi, pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.

Sejarah

Asal usul nama kota Palu adalah kata Topalu'e yang artinya Tanah yang terangkat karena daerah ini awalnya lautan, karena terjadi gempa dan pergeseran lempeng (palu koro) sehingga daerah yang tadinya lautan tersebut terangkat dan membentuk daratan lembah yang sekarang menjadi Kota Palu.
Istilah lain juga menyebutkan bahwa kata asal usul nama Kota Palu berasal dari bahasa kaili VOLO yang berarti bambu yang tumbuh dari daerah Tawaeli sampai di daerah sigi. Bambu sangat erat kaitannya dengan masyarakat suku Kaili, ini dikarenakan ketergantungan masyarakat Kaili dalam penggunaan bambu sebagai kebutuhan sehari-hari mereka. baik itu dijadikan Bahan makanan (Rebung), Bahan bangunan (Dinding, tikar, dll), Perlengkapan sehari hari, permainan (Tilako), serta alat musik (Lalove)
Pada awal mulanya, Kota Palu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Palu. Pada masa penjajahan Belanda, Kerajaan Palu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan (Onder Afdeling Palu) yang terdiri dari tiga wilayah yaitu Landschap Palu yang mencakup distrik Palu Timur, Palu Tengah, dan Palu Barat; Landschap Kulawi; dan Landschap Sigi Dolo.[1]
Pada tahun 1942, terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada pihak Jepang. Di masa Perang Dunia II ini, kota Donggala yang kala itu merupakan ibukota Afdeling Donggala dihancurkan oleh pasukan Sekutu maupun Jepang. Hal ini mengakibatkan pusat pemerintahan dipindahkan ke kota Palu di tahun 1950. Saat itu, kota Palu berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) setingkat wedana dan menjadi wilayah daerah Sulawesi Tengah yang berpusat di Kabupaten Poso sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950. Kota Palu kemudian mulai berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 yang menempatkan Kota Palu sebagai Ibukota Keresidenan.[1]
Terbentuknya Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, status Kota Palu sebagai ibukota ditingkatkan menjadi Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Kemudian pada tahun 1978, Kota Palu ditetapkan sebagai kota administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978. Kini, berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 Kota Palu ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Palu.[1]

Kondisi Umum

Letak Geografis

Provinsi Sulawesi Tengah terletak di antara 2° 22’ Lintang Utara dan 4° 48’ Lintang Selatan serta 119° 22’ dan 124° 22’ Bujur Timur.
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara Provinsi Gorontalo
Selatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara
Barat Selat Makassar dan Provinsi Sulawesi Barat
Timur Provinsi Maluku
Provinsi Sulawesi Tengah yang dibentuk dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 1964 terdiri dari wilayah daratan 68.033,00 km persegi dan wilayah lautan 189.408,00 km persegi. Secara administratif Sulawesi Tengah dibagi dalam 9 kabupaten, 1 kota madya dengan 85 kecamatan serta 1300 desa dan 132 kelurahan 91.432 desa/kelurahan.
Topografi wilayah daratan diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Lahan pertanian: 673.759 Ha (10,56%)
  2. Hutan lindung: 1.764.720 Ha (21,71%)
  3. Hutan suaka wisata: 604.780 Ha (9,49%)
  4. Hutan suaka tetap: 422.809 Ha (33,64%)
  5. Hutan produksi yang dapat dikonversi: 241.757 Ha (3,80%)
  6. Lahan pemukiman: 519.757 Ha (8,16%)
Berdasarkan elevasi (ketinggian) dataran di Sulawesi Tengah terdiri dari:
  • 0-100 M = 20,2%
  • 101-500 M = 27,2%
  • 501-1000 M = 26,7%
  • di atas 1001 M = 25,9%
Bentang alam Kota Palu membentang memanjang dari Timur ke Barat dengan luas wilayah 395,06 Km2. Secara astronomis, Kota Palu terletak pada posisi 119,45 - 121,15 BT dan 0,36 - 0,56 LS. Secara geografis, Kota Palu berbatasan dengan daerah sebagai berikut:
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Tawaeli dan Teluk Palu.
  • Sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan Marawola dan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Marawola Kabupaten Sigi dan daerah Kabupaten Donggala.[1]
Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Peta ketinggian mencatat, 376,68 Km2 (95,34%) wilayah Kota Palu berada pada ketinggian 100 - 500 mdpl dan hanya 18,38 Km2 (46,66%) terletak di dataran yang lebih rendah. Kota Palu terletak di bagian Utara khatulistiwa, menjadikan Kota Palu sebagai salah satu kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun.[1]
Jarak antara ibukota provinsi ke daerah kabupaten:
No. Jarak Antara Kilometer
1 Palu - Poso 221 Km
2 Palu - Luwuk 607 Km
3 Palu - Toli-Toli 439 Km
4 Palu - Donggala 34 Km
5 Palu - Parigi Moutong 66 Km
6 Palu - Morowali 756 Km
7 Palu - Buol 806 Km
8 Palu - Tojo Una-una 300 Km

Kondisi Masyarakat

Masyarakat Kota Palu sangat heterogen. Penduduk yang menetap di kota ini berasal dari berbagai suku bangsa seperti Bugis, Toraja dan Mandar yang berasal dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Gorontalo, Manado, Jawa, Arab, Tionghoa, dan Kaili yang merupakan suku asli dan terbesar di Sulawesi Tengah.[2]
Kota Palu sering diasosiasikan dengan kekerasan dan konflik. Padahal, masyarakat tidak terpengaruh oleh konflik atau bentrokan antarwarga. Bentrokan antarwarga di Kelurahan Nunu dan Kelurahan Tavanjuka yang sempat diberitakan di media massa tidak mempengaruhi aktivitas masyarakat. Warga tetap beraktivitas seperti biasa.[2]

Kondisi Ekonomi

Kota Palu saat ini juga menjadi salah kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia bagian timur. Berbagai persiapan untuk ditetapkan Kota Palu sebagai kawasan ekonomi khusus telah dilakukan, penyiapan lahan seluas 1.520 hektare di Kecamatan Palu Utara, yang meliputi Kelurahan Pantoloan, Baiya, dan Lambara. Lahan seluas 1.520 hektare itu akan dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektare, kawasan perumahan (500 hektare), kawasan pendidikan dan penelitian (100 hektare), kawasan komersial (100 hektare), daerah olahraga (50 hektare), kawasan pergudangan (50 hektare), kawasan perkebunan dan taman (20 hektare).[2]

Penduduk

Tahun 1990 2000 2010
Jumlah penduduk Green Arrow Up.svg 199.495 Green Arrow Up.svg 268.322 Green Arrow Up.svg 335.297
Sejarah kependudukan kota Palu
Sumber:[3]

Pemerintahan

Kediaman controleur di masa Hindia Belanda (tahun 1930-an)
Kota Palu dibagi kepada 8 kecamatan dan 45 kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

Walikota Palu

  • Drs.H.Kisman Abdullah, Walikota Administratif Tahun 1978 - 1986
  • Drs. Sahbuddin Labadjo, Walikota Adminsitratif Tahun 1986- 1994
  • Rully A.Lamadjido,SH, Walikota Tahun 1994 - 2000.
  • H.Baso Lamakarate, Walikota Tahun 2000 - 2005.
  • H.Suardin Suebo, SE, Walikota Tahun 2005 - 2006.
  • Rusdi Mastura, Walikota Tahun 2006 - sekarang

Pariwisata

Jembatan Ponulele, Palu Barat
Danau Sibili
Danau Sibili, Tawaeli
Danau Sibili merupakan danau alam yang terletak dikecamatan tawaeli, kota palu. danau ini merupakan salah satu objek wisata kebanggaan masyarakat tawaeli karena pemandangannya yang indah. Danau yang terletak 24 Km diutara kota Palu ini awalnya merupakan danau yang dijadikan tempat pemancingan ikan oleh masyarakat sekitar. Tetapi, karena seringnya pengunjung yang datang dari luar kecamatan tawaeli untuk datang berwisata akhirnya danau ini dijadikan salah satu objek wisata andalan dikecamatan tersebut.
Danau Sibili yang indah telah menjadi tempat wisata bagi masyarakat sekitar maupun dari luar kota Palu. Wisata yang menjadi andalan di sini adalah wisata Mancing dgn berbagai jenis varietas ikan seperti Mas,Bawal,Mujair,Gabus dll. Di pinggir danau, ada sarana yang dapat digunakan bagi Anda yang ingin menikamati keindahan danau, seperti perahu tradisional.
Banua Mbaso (Sou Raja)
Sou Raja, Palu Barat
Souraja merupakan rumah tradisional tempat tinggal para bangsawan, yang berdiam di pantai atau di kota. Kata Souraja dapat diartikan rumah besar, merupakan rumah kediaman tidak resmi dari manggan atau raja beserta keluarga-keluarganya. Rumah orang biasa atau rakyat kebanyakan meskipun bentuk dan ukurannya sama dengan souraja.
Bangunan Souraja berbentuk rumah panggung yang ditopang sejumlah tiang kayu balok persegi empat dari kayu keras seperti kayu ulin, bayan, atau sejenisnya. Atapnya berbentuk piramide segitiga, bagian depan dan belakang atapnya ditutup dengan papan yang dihiasi dengan ukiran disebut panapiri dan pada ujung bubungan bagian depan dan belakang diletakkan mahkota berukir disebut bangko-bangko. Seluruh bahan bangunan mulai dari lantai, dinding balok-balok terbagi atas tiga ruangan, yaitu:
Ruang depan disebut lonta karawana yang dibiarkan kosong, berfungsi untuk menerima tamu. Dahulu sebelum ada meja kursi, di ruangan ini dibentangkan tikar atau onysa. Ruangan ini juga untuk tempat tidur tamu yang menginap.
Ruangan kedua adalah ruang tengah, disebut lonta tata ugana diperuntukkan bagi tamu keluarga serta lonta rorana yaitu ruang belakang, berfungsi sebagai ruang makan, tapi kadang-kadang ruang makan berada di lonta tatangana. Antara dinding dan dibuat kamar-kamar tidur. Khusus untuk kamar tidur perempuan atau anak-anak gadis biasanya ditempatkan di pojok belakang lonta rarana, maksudnya agar mudah diawasi oleh orang tua. Untuk tamu perempuan dan para kenalan dekat diterima di ruang makan.
Ruang dapur, sumur dan jamban dibuatkan bangunan tambahan atau ruangan lain di bagian belakang rumah induk. Untuk menghubungkan rumah induk dengan dapur atau urang avu dibuatkan jembatan beratap disebut hambate atau bahasa bugis Jongke. Di bagian ini kadang-kadang dibuatkan pekuntu yakni ruangan terbuka untuk berangin-angin anggota keluarga. Di kolong dapur diberi pagar sekeliling, sedangkan di bawah rumah induk dibiarkan terbuka dan kadang-kadang menjadi ruang kerja untuk pertukangan, atau keperluan-keperluan lainnya. Sedangkan loteng rumah dipergunakan untuk mentimpan benda-benda pusaka dan lain-lain.
Secara keseluruhan, bangunan Souraja cukup unik dan arsitik lebih-lebih bila dilihat dari hiasannya berupa kaligrafi huruf Arab tertampang pada jelusi-jelusi pintu atau jendela, atau ukiran pada dinding, loteng, dibagian lonta-karavana, pinggira cucuran atap, papanini, bangko-bangko dengan motif bunga-bungaan dan daun-daunan. Semua hiasan tersebut melambangkan kesuburan, kemuliaan, keramah-tamahan dan kesejahteraan bagi penghuninya.
Jembatan Gantung
Jembatan Gantung, Tatanga
Jembatan Gantung Merupakan jembatan penghubung dua kelurahan dikecamatan Tatanga dan kecamatan Palu selatan yang terpisah oleh sungai Palu. Jembatan ini adalah hasil dari kerjasama calon legislatif Pemilu 2004 dan pemerintah Kota palu yang bertujuan menghubungkan keluarga yang telah lama terpisah.
Masjid 'Apung' Argam Bab Al Rahman
masjid terapung, Palu Barat
Masjid ini memiliki luas 121 meter persegi dan mampu menampung sebanyak 150 orang. Masjid ini berlantai satu dengan empat menara di ke empat sudutnya. Masjid ini sering disebut masjid apung karena posisinya menjorok 30 meter ke laut yang seakan-akan mengapung. Panorama bentang pegunungan dan Teluk Palu menambah keindahan bagi para jamaah maupun wisatawan yang ingin menikmati wisata religi di Kota Palu.[4]
Kawasan Wisata Religi Sis Al Jufrie
Masjid Al Khairat, Palu Barat
Kawasan ini terletak disepanjang jalan Sis Aljufrie kelurahan Boyaoge, kecamatan Tatanga dan Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat. Dijalan ini terdapat berbagai macam objek wisata belanja dan objek wisata Religi. Objek wisata perbelanjaan yang ada disini aalah Pertokoan Palu Plaza. disini masyarakat kota palu menjual berbagai macam kuliner, Pakaian dan oleh - oleh. Objek wisata Religi dikawasan ini terletak didepan pertokoan Palu plaza, yaitu Yayasan AL Khairaat Pusat yang merupakan Organisasi Islam Terbesar di Indonesia Timur. Disana terdapat makam Idrus Bin Salim Al Jufrie (SIS AL JUFRIE) Pendiri AL Khairaat, Masjid AL Khairaat, Masjid Nurul Khairaat, Dan Masjid Nur Sa'adah, dan Beberapa Sekolah berbasis islam.
Museum Sulawesi Tengah
Museum Sulawesi Tangah, Palu Barat
Museum ini adalah museum terbesar disulawesi tengah, terletak dipalu barat. dimuseum ini terdapat berbagai macam replika baju adat dari semua kabupaten dan kota yang ada disulawesi tengah, Sejarah mangenai sulawesi tengah dan lain lain. yang menarik dari museum ini adalah Batu megalith berbentuk manusia yang dibuat oleh nenek moyang suku kaili yang berasal dari Lembah Napu yang bentuknya hampir mirip dengan batu megalith berbentuk manusia di Pulau Paskah, Samudera pasifik.
Taman Ria
Pantai Taman Ria, Palu Barat
Taman Ria merupakan objek wisata yang terletak dikelurahan Lere, palu barat. taman ria sangat terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang indah. apabila anda ketaman Ria belum lengkapa rasanya jika belum mencicipi jagung bakar, pisang gepe, dan saraba yang dijual oleh pedagan setempat.

Makanan Khas

'Kaledo', Kaki Lembu Donggala Kaledo merupakan sup kaki sapi yang dimasak hingga empuk. Kuahnya yang bening memiliki rasa bumbu yang kuat yang merupakan campuran berbagai bumbu seperti asam jawa, cabe rawit, dan garam. Kaledo disajikan beserta dengan tulang-tulangnya. Oleh karena itu, cara menyantapnya pun harus dengan memegang tulang-tulangnya untuk menikmati daging-daging yang masih menempel pada tulang-tulangnya. Kuahnya pun menyegarkan badan dengan rasa asam yang dominan dicampur rasa pedas cabe rawit.[5]
Uta Kelo / Sayur Kelor Uta Kelo merupakan sayur yang berbahan dasar daun kelor. kuahnya bersantan dan gurih terbuat dari campuran santan kelapa, daun kelor, dan biasanya dicampur dengan berbagai bahan seperti Palola Ngura/ terong muda, Loka Ngura/ pisang muda, Pusu/ Jantung pisang, Kasubi/ Singkong, dan Lamale (Ebi).
Duo Sole / Teri Goreng Duo adalah makanan khas masyarakat kota palu. makanan yang berbahan dasar Teri ini mempunyai rasa asin, gurih dan pedas karena masyarakat kaili sangat terkenal dengan masakan pedasnya. Duo terbuat dari teri yang dimasak bersama irisan bawan khas Palu yang

Palu Mara
Bau Ngau

Transportasi

Transportasi Udara

Kota Palu mempunyai sebuah bandara nasional, yaitu Bandara Mutiara.

Transportasi Darat

Jembatan di Palu pada tahun 1930-an
Transportasi darat di kota Palu meliputi transportasi tradisional dan modern.
  • Angkutan kota
Di kota Palu sedikitnya telah beroperasi 800 minibus angkutan kota (angkot) yang menjadi komuter utama di kota ini. Jumlah angkot di kota ini sering kali dianggap terlalu banyak mengingat kota ini hanya membutuhkan sekitar 500 angkot. Hal ini berarti terdapat 2 angkot untuk seorang komuter. Biaya Rp. 4.000,- untuk orang dewasa dan Rp. 3.000,- untuk pelajar. Uniknya, meskipun trayek angkot telah ditetapkan, setiap angkot dapat saja mengantar penumpang ke mana saja sepanjang sopir angkot berkenan. Satu hal lagi yang unik adalah angkot tersebut disebut sebagai "Taksi" oleh penduduk setempat. Warna angkot ini juga hanya 1, yaitu warna biru tua.
  • Bus
Moda bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan tidak bersifat publik di dalam kota. Moda ini digunakan untuk mengangkut penumpang antar kota dalam maupun lintas propinsi.
  • Taksi
Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Untuk menunjukkan perbedaan dengan 'taksi' angkot, maka penduduk setempat menggunakan kata "argo" (taksi argo) untuk menyebut komuter ini yang mengacu pada argometer yang melengkapi setiap taksi.
  • Ojeg
Ojeg adalah moda transportasi alternatif di kota ini. Sama seperti di kota-kota lainnya, ojeg merupakan 'taksi motor' yang selalu siap mengantar penumpang langsung ke tujuannya dengan tarif yang sesuai dengan jarak tempuh tujuannya. Bila di kota-kota lain para tukang ojeg menggunakan seragam, maka di kota ini Anda mungkin akan kesulitan untuk menemukannya karena tidak adanya baju seragam bagi para tukang ojek. Namun, Anda bisa menemukannya di sudut-sudut perempatan jalan atau mereka akan menawarkan jasanya langsung jika melewati Anda yang terlihat sedang menunggu di tepi jalan.
  • Dokar dan becak
Moda transportasi tradisional ini masih dapat dijumpai di beberapa wilayah kota ini. Namun, wilayah peredarannya dibatasi agar tidak memasuki pusat kota dan hanya terbatas untuk mengangkut penumpang dan barang di sekitar lokasi pasar-pasar tradisional.

Gempa 2005

Pada tanggal 24 Januari 2005 pukul 04.10 WITA, gempa berkekuatan 6,2 pada Skala Richter mengguncang Palu. Pusat gempa terjadi di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Donggala, 16 km arah tenggara Palu tepatnya di sekitar air panas Desa Bora,di kedalaman 30 km. Gempa itu berada pada 1°03′ LS - 119°99′ BT. Warga panik dan langsung mengungsi karena takut kemungkinan adanya tsunami seperti yang terjadi di Aceh. Sebagian dari mereka melarikan diri ke perbukitan dan pegunungan. Akibatnya, satu orang meninggal, empat orang cedera dan 177 bangunan rusak. Warga Sekitar Biromaru Malah Mengungsi didekat tempat pusat gempa.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palu

Kota Palu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Palu
Sulawesi Nuvola single chevron right.svg Sulawesi Tengah
Pemandangan Kota Palu
Pemandangan Kota Palu
Lambang Kota Palu
Lambang
Kota Palu is located in Indonesia
Kota Palu
Lokasi Kota Palu di Pulau Sulawesi
Koordinat: 0°54′LU 119°50′BT
Negara  Indonesia
Pemerintahan
 • Walikota Rusdi Mastura
Populasi (2012)
 • Total 342,754 jiwa
 • Kepadatan 848.7/km2 (2,198/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsa Kaili, Kulawi, Pamona, Banggai, Tionghoa
 • Agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu
 • Bahasa Indonesia, Kaili
Zona waktu WITA
Kode telepon +62 451
Kecamatan 4
Desa/kelurahan 43
Flora resmi Banga
Fauna resmi Duyung
Situs web http://palukota.go.id/
Palu adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia merupakan kota yang terletak di Sulawesi Tengah. Berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat, dan abupaten Sigi-Biromaru di sebelah selatan dan utara, Kabupaten Parigi-Moutong di sebelah timur dan Selat Makassar di sebelah barat dan utara. Kota Palu merupakan kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. Koordinatnya adalah 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Kota Palu dilewati oleh garis Khatulistiwa. Penduduk Kota Palu berjumlah 342.754 jiwa (2012).
Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung, yaitu: Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) yang sekarang bernama Kamonji, Panggovia yang sekarang bernama Lere, dan Boyantongo yang sekarang bernama Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu. Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado di tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjokodi, pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.

Sejarah

Asal usul nama kota Palu adalah kata Topalu'e yang artinya Tanah yang terangkat karena daerah ini awalnya lautan, karena terjadi gempa dan pergeseran lempeng (palu koro) sehingga daerah yang tadinya lautan tersebut terangkat dan membentuk daratan lembah yang sekarang menjadi Kota Palu.
Istilah lain juga menyebutkan bahwa kata asal usul nama Kota Palu berasal dari bahasa kaili VOLO yang berarti bambu yang tumbuh dari daerah Tawaeli sampai di daerah sigi. Bambu sangat erat kaitannya dengan masyarakat suku Kaili, ini dikarenakan ketergantungan masyarakat Kaili dalam penggunaan bambu sebagai kebutuhan sehari-hari mereka. baik itu dijadikan Bahan makanan (Rebung), Bahan bangunan (Dinding, tikar, dll), Perlengkapan sehari hari, permainan (Tilako), serta alat musik (Lalove)
Pada awal mulanya, Kota Palu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Palu. Pada masa penjajahan Belanda, Kerajaan Palu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan (Onder Afdeling Palu) yang terdiri dari tiga wilayah yaitu Landschap Palu yang mencakup distrik Palu Timur, Palu Tengah, dan Palu Barat; Landschap Kulawi; dan Landschap Sigi Dolo.[1]
Pada tahun 1942, terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada pihak Jepang. Di masa Perang Dunia II ini, kota Donggala yang kala itu merupakan ibukota Afdeling Donggala dihancurkan oleh pasukan Sekutu maupun Jepang. Hal ini mengakibatkan pusat pemerintahan dipindahkan ke kota Palu di tahun 1950. Saat itu, kota Palu berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) setingkat wedana dan menjadi wilayah daerah Sulawesi Tengah yang berpusat di Kabupaten Poso sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950. Kota Palu kemudian mulai berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 yang menempatkan Kota Palu sebagai Ibukota Keresidenan.[1]
Terbentuknya Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, status Kota Palu sebagai ibukota ditingkatkan menjadi Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Kemudian pada tahun 1978, Kota Palu ditetapkan sebagai kota administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978. Kini, berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 Kota Palu ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Palu.[1]

Kondisi Umum

Letak Geografis

Provinsi Sulawesi Tengah terletak di antara 2° 22’ Lintang Utara dan 4° 48’ Lintang Selatan serta 119° 22’ dan 124° 22’ Bujur Timur.
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara Provinsi Gorontalo
Selatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara
Barat Selat Makassar dan Provinsi Sulawesi Barat
Timur Provinsi Maluku
Provinsi Sulawesi Tengah yang dibentuk dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 1964 terdiri dari wilayah daratan 68.033,00 km persegi dan wilayah lautan 189.408,00 km persegi. Secara administratif Sulawesi Tengah dibagi dalam 9 kabupaten, 1 kota madya dengan 85 kecamatan serta 1300 desa dan 132 kelurahan 91.432 desa/kelurahan.
Topografi wilayah daratan diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Lahan pertanian: 673.759 Ha (10,56%)
  2. Hutan lindung: 1.764.720 Ha (21,71%)
  3. Hutan suaka wisata: 604.780 Ha (9,49%)
  4. Hutan suaka tetap: 422.809 Ha (33,64%)
  5. Hutan produksi yang dapat dikonversi: 241.757 Ha (3,80%)
  6. Lahan pemukiman: 519.757 Ha (8,16%)
Berdasarkan elevasi (ketinggian) dataran di Sulawesi Tengah terdiri dari:
  • 0-100 M = 20,2%
  • 101-500 M = 27,2%
  • 501-1000 M = 26,7%
  • di atas 1001 M = 25,9%
Bentang alam Kota Palu membentang memanjang dari Timur ke Barat dengan luas wilayah 395,06 Km2. Secara astronomis, Kota Palu terletak pada posisi 119,45 - 121,15 BT dan 0,36 - 0,56 LS. Secara geografis, Kota Palu berbatasan dengan daerah sebagai berikut:
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Tawaeli dan Teluk Palu.
  • Sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan Marawola dan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Marawola Kabupaten Sigi dan daerah Kabupaten Donggala.[1]
Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Peta ketinggian mencatat, 376,68 Km2 (95,34%) wilayah Kota Palu berada pada ketinggian 100 - 500 mdpl dan hanya 18,38 Km2 (46,66%) terletak di dataran yang lebih rendah. Kota Palu terletak di bagian Utara khatulistiwa, menjadikan Kota Palu sebagai salah satu kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun.[1]
Jarak antara ibukota provinsi ke daerah kabupaten:
No. Jarak Antara Kilometer
1 Palu - Poso 221 Km
2 Palu - Luwuk 607 Km
3 Palu - Toli-Toli 439 Km
4 Palu - Donggala 34 Km
5 Palu - Parigi Moutong 66 Km
6 Palu - Morowali 756 Km
7 Palu - Buol 806 Km
8 Palu - Tojo Una-una 300 Km

Kondisi Masyarakat

Masyarakat Kota Palu sangat heterogen. Penduduk yang menetap di kota ini berasal dari berbagai suku bangsa seperti Bugis, Toraja dan Mandar yang berasal dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Gorontalo, Manado, Jawa, Arab, Tionghoa, dan Kaili yang merupakan suku asli dan terbesar di Sulawesi Tengah.[2]
Kota Palu sering diasosiasikan dengan kekerasan dan konflik. Padahal, masyarakat tidak terpengaruh oleh konflik atau bentrokan antarwarga. Bentrokan antarwarga di Kelurahan Nunu dan Kelurahan Tavanjuka yang sempat diberitakan di media massa tidak mempengaruhi aktivitas masyarakat. Warga tetap beraktivitas seperti biasa.[2]

Kondisi Ekonomi

Kota Palu saat ini juga menjadi salah kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia bagian timur. Berbagai persiapan untuk ditetapkan Kota Palu sebagai kawasan ekonomi khusus telah dilakukan, penyiapan lahan seluas 1.520 hektare di Kecamatan Palu Utara, yang meliputi Kelurahan Pantoloan, Baiya, dan Lambara. Lahan seluas 1.520 hektare itu akan dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektare, kawasan perumahan (500 hektare), kawasan pendidikan dan penelitian (100 hektare), kawasan komersial (100 hektare), daerah olahraga (50 hektare), kawasan pergudangan (50 hektare), kawasan perkebunan dan taman (20 hektare).[2]

Penduduk

Tahun 1990 2000 2010
Jumlah penduduk Green Arrow Up.svg 199.495 Green Arrow Up.svg 268.322 Green Arrow Up.svg 335.297
Sejarah kependudukan kota Palu
Sumber:[3]

Pemerintahan

Kediaman controleur di masa Hindia Belanda (tahun 1930-an)
Kota Palu dibagi kepada 8 kecamatan dan 45 kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

Walikota Palu

  • Drs.H.Kisman Abdullah, Walikota Administratif Tahun 1978 - 1986
  • Drs. Sahbuddin Labadjo, Walikota Adminsitratif Tahun 1986- 1994
  • Rully A.Lamadjido,SH, Walikota Tahun 1994 - 2000.
  • H.Baso Lamakarate, Walikota Tahun 2000 - 2005.
  • H.Suardin Suebo, SE, Walikota Tahun 2005 - 2006.
  • Rusdi Mastura, Walikota Tahun 2006 - sekarang

Pariwisata

Jembatan Ponulele, Palu Barat
Danau Sibili
Danau Sibili, Tawaeli
Danau Sibili merupakan danau alam yang terletak dikecamatan tawaeli, kota palu. danau ini merupakan salah satu objek wisata kebanggaan masyarakat tawaeli karena pemandangannya yang indah. Danau yang terletak 24 Km diutara kota Palu ini awalnya merupakan danau yang dijadikan tempat pemancingan ikan oleh masyarakat sekitar. Tetapi, karena seringnya pengunjung yang datang dari luar kecamatan tawaeli untuk datang berwisata akhirnya danau ini dijadikan salah satu objek wisata andalan dikecamatan tersebut.
Danau Sibili yang indah telah menjadi tempat wisata bagi masyarakat sekitar maupun dari luar kota Palu. Wisata yang menjadi andalan di sini adalah wisata Mancing dgn berbagai jenis varietas ikan seperti Mas,Bawal,Mujair,Gabus dll. Di pinggir danau, ada sarana yang dapat digunakan bagi Anda yang ingin menikamati keindahan danau, seperti perahu tradisional.
Banua Mbaso (Sou Raja)
Sou Raja, Palu Barat
Souraja merupakan rumah tradisional tempat tinggal para bangsawan, yang berdiam di pantai atau di kota. Kata Souraja dapat diartikan rumah besar, merupakan rumah kediaman tidak resmi dari manggan atau raja beserta keluarga-keluarganya. Rumah orang biasa atau rakyat kebanyakan meskipun bentuk dan ukurannya sama dengan souraja.
Bangunan Souraja berbentuk rumah panggung yang ditopang sejumlah tiang kayu balok persegi empat dari kayu keras seperti kayu ulin, bayan, atau sejenisnya. Atapnya berbentuk piramide segitiga, bagian depan dan belakang atapnya ditutup dengan papan yang dihiasi dengan ukiran disebut panapiri dan pada ujung bubungan bagian depan dan belakang diletakkan mahkota berukir disebut bangko-bangko. Seluruh bahan bangunan mulai dari lantai, dinding balok-balok terbagi atas tiga ruangan, yaitu:
Ruang depan disebut lonta karawana yang dibiarkan kosong, berfungsi untuk menerima tamu. Dahulu sebelum ada meja kursi, di ruangan ini dibentangkan tikar atau onysa. Ruangan ini juga untuk tempat tidur tamu yang menginap.
Ruangan kedua adalah ruang tengah, disebut lonta tata ugana diperuntukkan bagi tamu keluarga serta lonta rorana yaitu ruang belakang, berfungsi sebagai ruang makan, tapi kadang-kadang ruang makan berada di lonta tatangana. Antara dinding dan dibuat kamar-kamar tidur. Khusus untuk kamar tidur perempuan atau anak-anak gadis biasanya ditempatkan di pojok belakang lonta rarana, maksudnya agar mudah diawasi oleh orang tua. Untuk tamu perempuan dan para kenalan dekat diterima di ruang makan.
Ruang dapur, sumur dan jamban dibuatkan bangunan tambahan atau ruangan lain di bagian belakang rumah induk. Untuk menghubungkan rumah induk dengan dapur atau urang avu dibuatkan jembatan beratap disebut hambate atau bahasa bugis Jongke. Di bagian ini kadang-kadang dibuatkan pekuntu yakni ruangan terbuka untuk berangin-angin anggota keluarga. Di kolong dapur diberi pagar sekeliling, sedangkan di bawah rumah induk dibiarkan terbuka dan kadang-kadang menjadi ruang kerja untuk pertukangan, atau keperluan-keperluan lainnya. Sedangkan loteng rumah dipergunakan untuk mentimpan benda-benda pusaka dan lain-lain.
Secara keseluruhan, bangunan Souraja cukup unik dan arsitik lebih-lebih bila dilihat dari hiasannya berupa kaligrafi huruf Arab tertampang pada jelusi-jelusi pintu atau jendela, atau ukiran pada dinding, loteng, dibagian lonta-karavana, pinggira cucuran atap, papanini, bangko-bangko dengan motif bunga-bungaan dan daun-daunan. Semua hiasan tersebut melambangkan kesuburan, kemuliaan, keramah-tamahan dan kesejahteraan bagi penghuninya.
Jembatan Gantung
Jembatan Gantung, Tatanga
Jembatan Gantung Merupakan jembatan penghubung dua kelurahan dikecamatan Tatanga dan kecamatan Palu selatan yang terpisah oleh sungai Palu. Jembatan ini adalah hasil dari kerjasama calon legislatif Pemilu 2004 dan pemerintah Kota palu yang bertujuan menghubungkan keluarga yang telah lama terpisah.
Masjid 'Apung' Argam Bab Al Rahman
masjid terapung, Palu Barat
Masjid ini memiliki luas 121 meter persegi dan mampu menampung sebanyak 150 orang. Masjid ini berlantai satu dengan empat menara di ke empat sudutnya. Masjid ini sering disebut masjid apung karena posisinya menjorok 30 meter ke laut yang seakan-akan mengapung. Panorama bentang pegunungan dan Teluk Palu menambah keindahan bagi para jamaah maupun wisatawan yang ingin menikmati wisata religi di Kota Palu.[4]
Kawasan Wisata Religi Sis Al Jufrie
Masjid Al Khairat, Palu Barat
Kawasan ini terletak disepanjang jalan Sis Aljufrie kelurahan Boyaoge, kecamatan Tatanga dan Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat. Dijalan ini terdapat berbagai macam objek wisata belanja dan objek wisata Religi. Objek wisata perbelanjaan yang ada disini aalah Pertokoan Palu Plaza. disini masyarakat kota palu menjual berbagai macam kuliner, Pakaian dan oleh - oleh. Objek wisata Religi dikawasan ini terletak didepan pertokoan Palu plaza, yaitu Yayasan AL Khairaat Pusat yang merupakan Organisasi Islam Terbesar di Indonesia Timur. Disana terdapat makam Idrus Bin Salim Al Jufrie (SIS AL JUFRIE) Pendiri AL Khairaat, Masjid AL Khairaat, Masjid Nurul Khairaat, Dan Masjid Nur Sa'adah, dan Beberapa Sekolah berbasis islam.
Museum Sulawesi Tengah
Museum Sulawesi Tangah, Palu Barat
Museum ini adalah museum terbesar disulawesi tengah, terletak dipalu barat. dimuseum ini terdapat berbagai macam replika baju adat dari semua kabupaten dan kota yang ada disulawesi tengah, Sejarah mangenai sulawesi tengah dan lain lain. yang menarik dari museum ini adalah Batu megalith berbentuk manusia yang dibuat oleh nenek moyang suku kaili yang berasal dari Lembah Napu yang bentuknya hampir mirip dengan batu megalith berbentuk manusia di Pulau Paskah, Samudera pasifik.
Taman Ria
Pantai Taman Ria, Palu Barat
Taman Ria merupakan objek wisata yang terletak dikelurahan Lere, palu barat. taman ria sangat terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang indah. apabila anda ketaman Ria belum lengkapa rasanya jika belum mencicipi jagung bakar, pisang gepe, dan saraba yang dijual oleh pedagan setempat.

Makanan Khas

'Kaledo', Kaki Lembu Donggala Kaledo merupakan sup kaki sapi yang dimasak hingga empuk. Kuahnya yang bening memiliki rasa bumbu yang kuat yang merupakan campuran berbagai bumbu seperti asam jawa, cabe rawit, dan garam. Kaledo disajikan beserta dengan tulang-tulangnya. Oleh karena itu, cara menyantapnya pun harus dengan memegang tulang-tulangnya untuk menikmati daging-daging yang masih menempel pada tulang-tulangnya. Kuahnya pun menyegarkan badan dengan rasa asam yang dominan dicampur rasa pedas cabe rawit.[5]
Uta Kelo / Sayur Kelor Uta Kelo merupakan sayur yang berbahan dasar daun kelor. kuahnya bersantan dan gurih terbuat dari campuran santan kelapa, daun kelor, dan biasanya dicampur dengan berbagai bahan seperti Palola Ngura/ terong muda, Loka Ngura/ pisang muda, Pusu/ Jantung pisang, Kasubi/ Singkong, dan Lamale (Ebi).
Duo Sole / Teri Goreng Duo adalah makanan khas masyarakat kota palu. makanan yang berbahan dasar Teri ini mempunyai rasa asin, gurih dan pedas karena masyarakat kaili sangat terkenal dengan masakan pedasnya. Duo terbuat dari teri yang dimasak bersama irisan bawan khas Palu yang

Palu Mara
Bau Ngau

Transportasi

Transportasi Udara

Kota Palu mempunyai sebuah bandara nasional, yaitu Bandara Mutiara.

Transportasi Darat

Jembatan di Palu pada tahun 1930-an
Transportasi darat di kota Palu meliputi transportasi tradisional dan modern.
  • Angkutan kota
Di kota Palu sedikitnya telah beroperasi 800 minibus angkutan kota (angkot) yang menjadi komuter utama di kota ini. Jumlah angkot di kota ini sering kali dianggap terlalu banyak mengingat kota ini hanya membutuhkan sekitar 500 angkot. Hal ini berarti terdapat 2 angkot untuk seorang komuter. Biaya Rp. 4.000,- untuk orang dewasa dan Rp. 3.000,- untuk pelajar. Uniknya, meskipun trayek angkot telah ditetapkan, setiap angkot dapat saja mengantar penumpang ke mana saja sepanjang sopir angkot berkenan. Satu hal lagi yang unik adalah angkot tersebut disebut sebagai "Taksi" oleh penduduk setempat. Warna angkot ini juga hanya 1, yaitu warna biru tua.
  • Bus
Moda bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan tidak bersifat publik di dalam kota. Moda ini digunakan untuk mengangkut penumpang antar kota dalam maupun lintas propinsi.
  • Taksi
Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Untuk menunjukkan perbedaan dengan 'taksi' angkot, maka penduduk setempat menggunakan kata "argo" (taksi argo) untuk menyebut komuter ini yang mengacu pada argometer yang melengkapi setiap taksi.
  • Ojeg
Ojeg adalah moda transportasi alternatif di kota ini. Sama seperti di kota-kota lainnya, ojeg merupakan 'taksi motor' yang selalu siap mengantar penumpang langsung ke tujuannya dengan tarif yang sesuai dengan jarak tempuh tujuannya. Bila di kota-kota lain para tukang ojeg menggunakan seragam, maka di kota ini Anda mungkin akan kesulitan untuk menemukannya karena tidak adanya baju seragam bagi para tukang ojek. Namun, Anda bisa menemukannya di sudut-sudut perempatan jalan atau mereka akan menawarkan jasanya langsung jika melewati Anda yang terlihat sedang menunggu di tepi jalan.
  • Dokar dan becak
Moda transportasi tradisional ini masih dapat dijumpai di beberapa wilayah kota ini. Namun, wilayah peredarannya dibatasi agar tidak memasuki pusat kota dan hanya terbatas untuk mengangkut penumpang dan barang di sekitar lokasi pasar-pasar tradisional.

Gempa 2005

Pada tanggal 24 Januari 2005 pukul 04.10 WITA, gempa berkekuatan 6,2 pada Skala Richter mengguncang Palu. Pusat gempa terjadi di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Donggala, 16 km arah tenggara Palu tepatnya di sekitar air panas Desa Bora,di kedalaman 30 km. Gempa itu berada pada 1°03′ LS - 119°99′ BT. Warga panik dan langsung mengungsi karena takut kemungkinan adanya tsunami seperti yang terjadi di Aceh. Sebagian dari mereka melarikan diri ke perbukitan dan pegunungan. Akibatnya, satu orang meninggal, empat orang cedera dan 177 bangunan rusak. Warga Sekitar Biromaru Malah Mengungsi didekat tempat pusat gempa.